3 A.M

Image
BASED ON TRUE STORY
3 A.M -
A THREAD BY  daIIyt

"Hssh.. hsshh.. hssh.. hssh..." (mengatur nafas)
"Hssh.. hsshh.. hssh.. hssh..." (mengatur nafas)


(Jantung berdegub kencang, melihat sekeliling sesekali memandangi langit)


"Saya merasa sudah berlari sangat jauh sekali, apakah dia masih mengikutiku?" batinku 
(masih mengintai dan mengawasi sekeliling) -agen bandarq-


Tanganku bergetar, kesulitan mengatur emosi dan nafas. Sebaiknya saya menenangkan diri dahulu dan tidak banyak berfikir terlalu jauh.


"Sial, ini terasa mengerikan untuk menjadikannya terlihat nyata" batinku menggerutu kesal 
"Szhh.. szhh.. szhh.. szhh....."


(Terdengar suara langkah berjalan menyeret rerumutan yang tumbuh cukup lebat dan kering perlahan-lahan seolah sumber tsb kian mendekati pohon tempat ku bersembunyi)


"Suara apa itu?" seraya bibirku bergetar sembari mengepalkan kedua tangan berdoa 
Sesekali saya mengintai dari balik pohon yang sangat rindang ini, apakah dia semakin mendekat dan menemukanku disini? *sigh*


Untuk menyingkirkan rasa takutku saya mulai beranjak berdiri dan berjaga-jaga. 
(Situasi) :


Dibalik pohon tempat ku bersembunyi ada ilalang yang tumbuh cukup lebat setinggi lutut pria dewasa, siapapun yang berjalan melewati ilalang tersebut suara gesekannya akan terdengar sangat jelas sekali. 
Saya melihat tidak ada siapapun, sebaiknya saya putuskan untuk beranjak dan berlari untuk bersembunyi ke dalam rumah pondok yang hanya berjarak ±100m dari tempatku bersembunyi saat ini.


Tidak bisa disembunyikan perasaan takut ini, tetapi saya harus memberanikan diri. 
Setibanya di pondok tsb, perlahan saya menjamah daun pintu sesekali menoleh kebelakang memastikan tidak ada yang melihatku.


Nampaknya dia sudah tidak mengikutiku, sebaiknya saya segera masuk tanpa perlu mengetuk. Pondok ini nampak tak berpenghuni, kondisinya terbengkalai. 
Setibanya didalam, benar saja rumah ini nampak tak ada siapapun yang menempati. Properti di dalamnya terlihat berserakan dan atmosfirnya sangat lembab sekali.


"Uhukk.. uhukk.. uhukk..." (batuk)
Bau apa ini, seperti bangkai binatang? Ah mungkin saja bangkai tikus yang sudah mati. 
Saya mulai menyisir ruangan dan sesekali mengintai dari balik jendela, dikejauhan nampak cahaya sangat terang sekali seperti menyala dan kian mendekat.


"Cahaya apa itu?" batinku keheranan.
"Sebaiknya saya bersembunyi di dalam kamar sembari berjaga-jaga" 
*tak lama berselang*


"Kreek.. kreek.. kreek...."
(Terdengar suara dahan pintu yang diayunkan seolah menandakan ada yang hendak mencoba masuk ke pondok ini)



"Ah, suara itu? Apakah sumber cahaya itu mendekati pondok dan mencoba masuk kemari?"
"Oh Tuhan berkati saya" batinku. 
Tak bisa dipungkiri detak jauntungku berdegub sangat kencang dan kian menjadi-jadi mengetahui suara dahan pintu yang diayunkan dan suara langkah kaki.


"Dug..dug..dug..dug..dug....."
(Suara langkah seseorang mengunakan sepatu booth)



"Oh tidak, suara langkah itu" 
(Kondisi pondok) :


Semua material bahan bangunan ini terbuat dari kayu termasuk lantai dan atapnya sekalipun, semua berbahan kayu. Siapapun yang berjalan menggunakan sepatu akan sangat terdengar dengan sangat jelas. 
"Langkah itu terdengar kian mendekat, sebaiknya saya menutup pintu ini perlahan dan bersembunyi di dalam lemari pakaian ini"


Ditengah perasaan gelisah tersebut, dari dalam lemari saya bisa mendengar suara seorang perempuan bersenandung lirih. Sumbernya seperti di dalam kamar ini 
"Na-nana-nana.. uhm-uhm... Na-nana-nana....."
"Na-nana-nana.. uhm-uhm... Na-nana-nana....."


Mendengar suara tsb sekujur badan saya bergidik seketika, namun saya mencoba untuk menghilangkan rasa takut tsb dan mencoba membuka pelan-pelan lemari ini untuk mengintip. 
"kreeeek......" (lemari terbuka perlahan) -agenbandarq-


Saya coba mengintai dengan sorot pandang yang sangat minim sekali, mata saya memandangi sekeliling, nampak tak ada siapapun. Namun saya coba perhatikan baik-baik sekali lagi, saya lihat sekeliling kamar tsb mencari tau sumber suaranya. 
Namun hasilnya tetap sama, tak ada siapapun. Lalu saya putuskan untuk menutupnya lagi dan memilih bersembunyi hingga fajar tiba.


Cukup lama saya berdiam, ±15 menit setelahnya saya merasa ada kejanggalan. Saya mulai mencium bau busuk seperti bangkai yang terpanggang. 
"Ah sudahlah, saya bisa tahan sumber baunya. Yang terpenting dia tidak bisa menemukanku disini" batinku seraya menenangkan dan menghibur diri sendiri.


Tak lama menghiraukan bau bangkai tersebut, saya merasa lemari ini bergoyang dan guncangannya semakin menjadi-jadi 
... membuat saya terlempar keluar, sementara posisi lemari tsb terlihat seakan tidak ikut berguncang.


"Brakkkkkkk........" (Suara badan terbanting ke lantai)


"Ahh sial.... astaga, sakit sekali punggungku" batinku menggerutu kesal.


Perlahan saya coba untuk bangkit berdiri. -agenbandarq-
Saya melihat sekeliling ruangan ini nampak sunyi dan aneh. Seolah ingin menghiraukan apa yang baru saja terjadi, saya putuskan untuk mendekati jendela dan memandangi situasi diluar pondok.


Sekilas nampak kosong dan tak ada yang aneh, tetapi dari arah kiri nampak suara langkah 
... kaki itu seolah hendak mengarah ketempatku mengintai dibalik jendela ini, perlahan saya beranikan diri untuk menoleh ke arah sumber tsb.


"Dugg..dugg..dugg......." (Suara langkah)


"Oh tidak, sebaiknya saya menurunkan pandangan saya dan mengumpat lalu menunduk saja" 
Badan ini terasa menggigil, cemas dan gelisah tak karuan. Saya tak bisa menyembunyikan ketakutan ini.


Kemudian tak lama berselang, saya mendengar seseorang menggedor jendela tempat saya mengintai dengan cukup keras, sementara saya masih merunduk persis dibawah jendela tsb. 
"daggh.. daggh.. daggh.. daggh......."
"daggh.. daggh.. daggh.. daggh......."


Badan saya terasa lemas dan masih bergidik, saya harus bangun dan menampakkan diri dihadapannya. -agenbandarq-


Namun, ketika hendak memutuskan niat tersebut suara itu hilang. Saya berdiri mengamati luar jendela 
... tak nampak ada siapapun.
"Ugh.., syukurlah suara itu telah menghilang" batinku lega.


Baru saja mengelus dada, saya ingin membalikkan badan.. tanpa disadari saya melihat ada seseorang mengenakan juba hitam sedang jongkok persis diatas lemari tempat saya mengumpat tadi. 
Seakan tak ingin berlama² sosok tsb segera meloncat dari atas & menerkam saya dari bawah dengan bengisnya


"Aaargghhhh, hentikaaannnnn....." (Berteriak)


"Kring, kring, kring.."
"Kring, kring, kring..."
(Bunyi alarm)



Kemudian saya terbangun dan menyadari semua itu hanyalah mimpi 
Halo?
Ini adalah Thread Ke-6 saya, maaf sekali jika saya baru sempat mempersiapkan diri untuk menulis kembali materi untuk thread terbaru ini. -bandarq-


Dan nampaknya jaraknya lumayan jauh dari semua thread yang telah saya bagikan, tapi untuk kali ini saya sudah menyusun materi pendek 
... sebuah thread yang tidak begitu padat, lebih ringan dan menyoroti kejadian-kejadian janggal yang meliputi setiap sudut apartemen tempat dimana saya tinggal untuk dinas bekerja saat ini.


Sesederhana dan sesingkat apa Thread Ke-6 saya kali ini? Kalian akan menikmatinya. 
Beberapa kejadian aneh yang sempat saya alami di apartemen ini awalnya tidak ada niatan sekalipun untuk dipersiapkan materinya sbg pengalaman horor saya, namun dengan berbagai pertimbangan lainnya maka saya putuskan untuk menulisnya sebagai materi terbaru saya berupa short-thread 
Sebagai bentuk permintaan maaf saya atas penundaan jeda materi baru yang jarak dari thread terakhir lumayan lama sekitar 1 bulan, maka putuskan membagikan cerita ini.


Latar waktu kejadian adalah masa kini, cukup mudah bagi saya untuk mengingat kembali apa saja kejadian 
... yang telah saya alami selama bertugas disini.


Tanpa perlu berlama-lama lagi maka saya akan memulai babak baru pengalaman horor saya yang terjadi di luar Indonesia.


Bagi kalian pengikut lama saya pasti tau di negara mana saya tinggal saat ini dan seperti yang sudah sering 
... saya bagikan melalui foto-foto pemandangan di negara/kota dimana saya lebih sering melakukan kegiatan dinas pekerjaan.


SF adalah kota dimana saya tinggal saat ini, sementara Chicago, IL ada lokasi dimana saya sering melakukan dinas.


Sebenarnya, SF - Chicago keduanya adalah 
... 2 kota yang saya tinggali bersama keluarga, di dua kota tsb masing-masing saya memiliki hunian apartemen sederhana, namun kali ini saya hanya akan menceritakan pengalaman horor saya selama menempati apartemen di kota Chicago, IL.


Berikut selengkapnya. 
Kejadian awal bermula pada bulan November 2019, kala itu saya mendapatkan panggilan dinas ke Chicago. -capsasusun-


Bukan hal yang mengherankan karena bisa dikatakan hampir setiap 1 bulan 2x pasti saya akan melakukan dinas pekerjaan bertemu mitra (klien) dan beberapa vendor iklan disana. 
Kala itu saya memutuskan untuk tinggal dan melakukan segala aktifitas pekerjaan selama 7-10 hari, semua sudah saya susun segala agenda pekerjaan sebelum saya tiba di Chicago.


(Fyi) :
Mengenai lokasi apartemen tidak akan saya sebutkan persisnya dimana, karena beberapa kerabat dan 
... mitra kerja saya menggunakan media Twitter juga, demi menjaga privasi sebaiknya saya abaikan detail² tsb.


Saya hanya akan memberitahu detail spot ruangan apartemen saya, titik-titik dimana saja saya sering mengalami kejadian janggal tsb. 
Malam pertama saya bertugas, nampak biasa saja dan belum merasakan hal-hal aneh.


Kebetulan lokasi apartemen yang saya tinggali ini berada di pusat kota, oh ya sebagai gambaran bagaimana tata letaknya maka saya akan berikan gambarannya dibawah tweet ini. 
Seperti ini gambaran apartemen tempat dimana saya tinggal, milik saya berada di sisi paling tengah.


Tata bangunanya memang berdempetan satu sama lain tetapi sebenarnya batas tsb digunakan untuk tangga darurat, struktur apartemen disini tidak seperti (yang mungkin) kebanyakan
Image
... orang bayangkan, berdiri megah menjuntai tinggi ke atas. Tidak tidak, apartemen saya disini memang nampak seperti perumahan. Tetapi bukan perumahan.


-pokeronline- Kejadian bermula yg saya rasakan (menurut saya) dihari kedua saat itu saya merasa kurang enak badan karena memang kondisi yang 
... sedang tidak prima, mengharuskan saya membawa semua pekerjaan ke apartemen.


Saya tiba disana pukul 6 malam, lalu memutuskan langsung membersihkan diri dan membuka kembali lembar pekerjaan saya yang tersimpan rapih di dalam ransel. 
Ini adalah living room tempat dimana saya sering menghabiskan waktu bersantai dan menyelesaikan pekerjaan hingga tengah malam, tak jarang hingga subuh.


Dalam foto tsb nampak tidak seperti bangunan yang menyeramkam atau yang bagaimana sekali, namun awal mula saya mulai merasakan
Image
... gangguan bermula ketika saya sedang lembur mengerjakan design baru untuk klien baru saya.


Malam itu tepatnya pukul 1 pagi, saya masih berkutat dengan segala pekerjaan saya mengabaikan hal-hal lainnya diaekeliling saya.


Tanpa disadari, saya mendengar suaran siulan yang 
... sumbernya terdengar berasal di sudut ruang tamu (lihat gambar).


"Fiuwh.. fiuwh.. fiuwh........" 3x suara siulan tersebut terdengar, dan saya baru menyadarinya sumber suara tsb.


Pada saat saya memutuskan berhenti bekerja dan mengamati sekeliling ruangan, saya merasa ada
Image
... yang aneh, entahlah.


Sekedar firasat saja mungkin, namun akhirnya saya putuskan untuk bangkit dari duduk dan menghampiri sumber suara tsb di sudut ruangan.


"Hello? Is anybody there?"
(Halo? Apakah ada seseorang disana?)



*situasi hening* 
Untuk memastikan apakah ada yang aneh atau tidak maka saya putuskan menyisir ruangan tsb setiap sudut saya perhatikan baik-baik namun saya tak menemukan apapun.


Lalu saya kembali ke meja dan melanjutkan pekerjaan saya. 1 jam setelahnya tanpa disadari saya telah tergeletak dimeja 
... ketiduran, dan saya mulai mengorek² telinga saya karena saya merasa gatal seperti ada rambut yang mengibas-ibas persis di telinga saya.


Kemudian saya terbangun dan tersadar, melihat sekeliling terasa sunyi dan hening. Telinga saya rasanya gatal sekali. 
Sesekali saya melihat ke arah laptop menyadari bahwa waktu telah menunjukan pukul 3.15 A.M.


Lalu saya putuskan untuk beranjak dari sofa dan berjalan menuju kamar melanjutkan tidur meninggalkan semua berkas-berkas pekerjaan yang tergeletak di meja ruangan tsb


15 menit setelahnya 
"prokk.. prokk.. prokk.."
"prokk.. prokk.. prokk.."
(Suara seseorang menepuk tangan) -domino99-


½ sadar saya tertidur tetapi anehnya saya merasa mendengar suara seseorang bertepuk tangan, sumber suara tsb seperti di dalam kamar saya terdengar sangat jelas sekali.


Saya coba untuk abaikan. 
Ketika saya mengabaikan sumber suara tsb, tak lama berselang saya mendengar suara seperti sendok yang dipukulkan kepada gelas


"Ting..ting..ting......."
"Ting..ting..ting......."



Nyaring dan sangat jelas sekali suara tsb membuat saya membuka mata dan membuat saya kesal. 
Saya tetap berbaring dan terdiam dengan perasaan kesal, saya putuskan menutupi badan saya seluuhnya dengan selimut dan melanjutkan tidur.


±5 menit belum lama saya menutup mata, saya mendengar suara kertas seperti dengan sengaja di buang ke lantai berceceran. Itu adalah lembar ke 
... rja saya.


Akhirnya saya putuskan untuk bangkit dan keluar kamar (saya tidak pernah menutup kamar tidur dan membiarkannya terbuka).


Menghampiri ruang tengah dan melihat sekeliling, semua nampak baik-baik saja. "Aneh sekali...." batin saya 
Semua lembar kerja saya masih berada di posisi semula, tidak berceceran dilantai. Apa mungkin saya salah dengar? Mungkin saja.


Lalu saya menuju ke dapur untuk melihat sekeliling, nampak tidak ada yang aneh. Lalu saya kembali ke kamar melanjutkan tidur 
*Ini yang aneh*


Diperjalanan dari dapur menuju kamar saya secara sadar mendengar suara langkah kaki berlari masuk menuju kamar saya, hal itu terasa sekali bergetar dilantai.


Getaran langkah itu terasa sedang seperti langkah anak kecil. 
Untuk mengurangi rasa penasaran saya, maka saya coba percepat langkah tsb menuju kamar dan setibanya disana saya terdiam melihat bantal dan gulir berserakan dibawah.


"Bagaimana bisa?" menggerutu keheranan
Sadar mendengar suara langkah kaki sebelum masuk ke kamar, maka saya 
... berinisiatif mencaritau apakah ada orang selain saya di dalam kamar?


Hasilnya nihil, tetapi saya bisa merasakan ada orang lain selain saya di dalam kamar tsb. Untuk mengurangi kegelisahan itu saya putuskan untuk kembali berbaring dan melanjutkam tidur. 
Hari Ke-3


Pagi itu saya bangun kesiangan, dan baru memulai aktifitas pekerjaan pada pukul 11 pagi menuju waktu makan siang.


Saya bergegas keluar dan menuju kantor untuk memulai beberapa pekerjaan. Di akhir waktu saya akan memutuskan kembali kerumah, salah satu teman saya Yev 
... ingin membicarakan rancangan baru untuk proyek yang akan datang, bukan tanpa sebab dia hanya memiliki waktu 5 hari di Chicago jadi saya mengiyakan dan membawanya kerumah.


Waktu menunjukan pukul 7 malam, kami tiba di apartemen dengan kondisi basah kuyub kehujanan. 
Lokasi kantor saya hanya 2 blok dari apartemen saya tinggal, saya biasa jalan kaki.


Info tambahan, Yev ini tidak suka dikatakan sebagai orang indigo (yes, he is) anehnya dia tidak merasa se'spesial itu. Padahal mata batinnya peka, saya tidak tau tapi saya bisa merasakan auranya. 
*kembali ke plot utama*


Saat tiba di apartemen, saya bergegas masuk dan membersihkan diri bergantian dengan teman saya. 30 menit setelahnya kedua teman saya datang menyusul dan saya persilahkan masuk.


Kami ber'4 mulai bekerja dan berdiskusi dengan sangat serius ±4 jam lamanya. 
Hingga tanpa kita sadari waktu telah menunjukan pukul 11.30 PM, yev dan austin memilih menginap sementara charlie kembali ke apartemennya.


Saya mulai mengantuk, yev memilih melanjutkan kerja diruang tengah sementara charlie masuk ke kamar untuk istirahat. 
Saya tertidur di meja makan, sementara Yev masih bekerja di ruang tengah seorang diri. (Sisi kiri adalah lorong menuju kamar charlie)


Keanehan lainnya kembali terulang malam itu.
(Perhatikan baik-baik foto)



30 menit setelah saya tertidur, saya terbangun sendiri kira² waktu.
Image
... menunjukan pukul 12.15 AM.


Ketika terbangun pandangan saya otomatis mengarah ke ruang tengah tempat dimana yev bekerja, ini yang janggal.


Dari meja makan saya hanya bisa melihat punggung yev karena terakhir posisi dia memang membelakangi saya.


Agak ½ sadar, saya melihat 
... yev masih berkutat dengan laptopnya (hal itu yang saya lihat).


Namun semakin saya memandanginya, semakin fokus melihat ke arahnya tak lama dia menoleh ke saya dengan sangat lamban sekali. Perlahan-lahan dia memutarkan kepalanya nampak tersenyum aneh melihat ke arah saya 
... saya merasa ada yang aneh, namun setelah dia menolah dan tersenyum dia kembali menghadap membelakangi saya.


Otomatis membuat saya bangkit dari duduk dan berdiri, saya merasa itu bukanlah dirinya melainkan (orang lain).


Perlahan-lahan saya berjalan menghampiri dan mendekati 
... nya, ketika hampir akan menepuk pundaknya, dari sisi kiri saya mendengar :
"Dally, kamu ngapain?" tanya Yev.


Praktis saja saya segera menoleh dan benar saja, Yev sedang berdiri sambil menggengam gelas seraya menunjukan ekpresi aneh memandangi saya. 
Praktis saja saya segera menoleh kembali memandangi sofa tsb dan tidak ada siapapun yang sedang duduk disana.


"Bagaimana bisa?" -capsasusun-
"Saya baru saja melihat yev duduk di sofa tapi tiba-tiba dia seperti baru keluar dari kamar charlie dan sudah berdiri di samping saya" batin saya. 
Saya nampak terguncang sekali, saya terdiam tidak tau harus bereaksi seperti apa.


Lalu yev bertanya "hey, ada apa? sikapmu aneh, kau mengiggau ya?". Kemudian saya merespon bertanya kepadanya "sejak kapan kamu berdiri disamping saya?"


Yev nampak kebingungan sama seperti saya. 
Yev: kau ini bicara apa, aku tidak mengerti?
Saya : maksudku, apa kamu tidur bersama charlie dikamar?
Yev: ya, memang ada apa?
Saya: sejak kapan?
Yev: ketika charlie memutuskan istirahat, aku mengikuti dia setelahnya.
Saya: jika ini sebuah lelucon maka ini sangat tidak keren. 
Yev: lelucon bagaimana?
Saya: jelas-jelas sebelum saya tidur kamu masih duduk di sofa ini membelakangiku sembari bekerja.
Yev: ya itu memang benar, tapi tak lama aku beranjak karena lelah dan memutuskan ke kamar. ada masalah apa denganmu?


Saya masih nampak tidak percaya. 
Akhirnya saya memutuskan untuk masuk ke kamar dan melanjutkan tidur.


Keesokan paginya, saya bangun dan duduk di meja makan mempersiapkan sarapan. Kemudian saya mencoba menuju kamar melihat apakah yev dan charlie masih tidur atau sudah pulang.


Kamarnya kosong, tak ada siapapun. 
"Mungkin mereka sudah pulang dan tak membangunkanku, lagipula ini sudah siang" batin saya.


1 jam setelahnya ketika saya sudah menyelesaikan sarapan dan menuju kantor, saya bertemu mereka. Namun charlie nampak sedang meeting bersama client, sementara yev sibuk dengan telfonnya. 
Akhirnya saya urungkan niat yang sedari awal jika sudah dikantor bertemu dengan mereka akan langsung bertanya masalah semalam.


Hingga tak terasa sore pun tiba, saya masih belum sempat bertanya apapun. Saya pun segera mengemas barang-barang dan bergegeas menuju kedai kopi untuk 
... saya bawa pulang dan saya nikmati setibanya di apartemen.


Pada saat tiba di kedai kopi itu saya melihat beberapa teman kantor sedang berada disini dan sayapun melihat disekeliling nampak charlie dan anaknya di kejauhan sedang duduk dan melambaikan tangan kepada saya. 
Tak lama saya pun merespon salam tersebut, sembari segera memesan dan memilih menunggu pesanan tiba dengan bergabung bersama charlie dan kedua anaknya.


15 menit kemudian pesanan saya tiba dan tidak terasa pesanan sudah datang ketika kami sedang asyik mengobrol. 
Akhirnya saya pamit dan memutuskan untuk pulang lalu meninggalkan mereka disana, kemudian saya pergi berjalan kaki menuju apartemen.


10 menit setelahnya saya tiba dan segera merebahkan badan ke sofa, berdiam diri dan menenangkan pikiran lantaran lelah seharian bekerja. 
Kemudian saya segera membersihkan diri dan tidur lebih awal yaitu pada pukul 8PM.


Tak seperti biasanya saya merasa tenang dan nyaman berada di apartemen berbeda seperti malam-malam sebelumnya. Saya harap hal ini berangsur membaik sampai seterusnya, namun nampaknya tidak. 
Malam itu saya terbangun lantaran mendengar suara kebisingan yang sulit sekali dijelaskan bagaimana situasinya berlangsung.


Malam itu waktu menunjukan pukul 3.15 AM, saya mendengar suara gadung orang berdiskusi berisik sekali diruang tengah dan yang membuat saya terggangu adalah 
... suara lari-larian seperti langkah anak-anak kecil sedang bermain diruang tengah, kondisi saya ½ sadar namun enggan membuka mata.


Saya perlu beberapa menit untuk mengumpulkan tenaga untuk bangkit dari tempat tidur. 5 menit setelahnya, saya mendengar suara ketukan pintu 
... yang berada diluar kamar saya, seperti ada seseorang yang dengan sengaja mengetuk serta mengayun-ayunkan daun pintu kamar saya.


Seingat saya, malam itu saya membiarkan pintu kamar terbuka seperti biasanya. Namun saya baru menyadarinya "bagaimana pintu ini bisa tertutup?" 
batin saya bergumam lirih.


Menghiraukan bagaimana kondisi pintu kamar yang tiba-tiba tertutup ini, saya putuskan untuk bangkit lalu beranjak dari tempat tidur dan memeriksa kondisi diluar seperti apa.


Baru berjalan beberapa langkah tepatnya didepan pintu kamar, tiba-tiba 
... seisi ruangan ini lampunya redup (mati).


Kemudian saya membalikkan badan dan mencari ponsel saya untuk menyalakan lampu menggunakan flash.


Pada saat saya menyalakan cahaya dari ponsel, saya melihat ada notifikasi pesan singkat dari Yev yang mengatakan bahwa 
... saya harus terbangun sebelum jam 3 pagi dalam kondisi 100% sadar.


Menyadari pesan tsb telah dikirim pada pukul 10 malam, maka saya urungkan untuk membalas pesan tsb.


Saya mengabaikan isi pesan itu dan berjalan menyisir keluar ruangan melihat di sekitar apakah yang lain meng 
... alami hal serupa denganku, atau tidak.


Saya mengintai dari jendela dan mengamati sekitar, nampaknya semuanya normal. Apakah mungkin ada masalah listriknya, sebaiknya saya diamkan saja dan kembali menuju kamar. Besok pagi siapa tau sudah normal kembali. 
Pada saat beranjak akan melangkah menuju kamar, saya mengamati nampak siluet sosok anak kecil sedang berdiri di kejauhan persisi berdiri di samping meja makan.


Otomatis saya sorotkan cahaya dari ponsel ke arah meja makan tsb, namun bayangan itu hilang. Tapi anehnya setiap kali 
... cahaya tak menyorot ke arah meja makan tsb, bayangan itu kembali muncul dan bentuknya jelas sekali sosok anak kecil.


Saya diam ditengah keheningan malam dan ketakutan itu seraya mengumpulkan niat untuk bertanya dia siapa dan ada perlu apa disini? 
Butuh waktu untuk mengumpulkan niat tsb, akhirnya saya beranikan diri untuk bertanya.


"Siapa kamu?"
"Apa yang sedang kamu cari?"
"Apa kamu tersesat?"



Saya melemparkan ketiga pertanyaan tsb namun tak urung jua mendapatkan respon darinya. Saya semakin geran dibuatnya. 
Lalu tak lama berselang dia mulai menunjuk ke arah saya namun bukan menunjuk diri saya melainkan menunjuk ke arah jendela yg tertutup tirai dimana saya berdiri tepat didepan jendela tsb (Lihat foto)


Saya berdiri di pojok kanan sosok itu menunjuk jarinya ke sudut kanan arah saya
Image
Entah apa maksudnya, saya pun kian bergidik dibuatnya dengan maksud dia menunjuk ke arah jendela tsb. Yang membuat saya semakin takut pada saat dia mulai berjalan pelan-pelan sepertu akan menuju ke arah saya, batin saya kala itu "sialan, apa yang akan dia lakukan. pergilah" 
±10 langkah setelah dia beranjak dari titik semula tiba-tiba langkahnya terhenti, sayapun lega dibuatnya. "Saya harap dia segera menghilang" batin saya -domino99-


Namun betapa terkejutnya saya ketika dia menghentikan langkahnya, saya melihat tubuhnya semakin memanjang dan semakin tinggi. 
"ya tuhan dia semakin tinggi, apa yang harus saya lakukan" batin saya bergumam bergidik ketakutan.


Entah bagaimana, tiba² saya tersungkur duduk dan menutupi wajah saya dengan kedua tangan saya. Terdengar sangat jelas sekali suara langkah kakinya berjalan mengarahku 
Saya tidak bisa mengontrol ketakutan saya, pikiran saya kacau, badan saya lemas, bahkan sekedar berdoa pun saya sulit untuk dilakukan.


Saya hanya bisa pasrah saja malam itu. Namun ternyata saya masih beruntung, tiba-tiba lampu seisu ruangan ini menyala dna kembali normal lagi. 
Tak mau berlama-lama akhirnya saya bergegas lari menuju kamar meraih kunci mobil, dompet dan jacket untuk saya bawa keluar apartemen.


Ya, pagi itu juga saya pergi meninggalkan apartemen dan menuju kedai kopi yang tak jauh dari tempat saya tinggal. Kebetulan tempatnya buka 24 jam 
Setibanya disana dengan diliputi perasaan cemas dan gelisah, saya buru-buru masuk kedalam kedai tsb dan menghampiri pelayan disana.


Belum sempat mengatakan apapun, beberapa pelayan yang bertugas itu bertanya kepada saya "Pak, anda baik-baik saja?" Lalu saya balas "Ya, tentu" 
Kemudian saya melanjutkan untuk memesan kopi dan menenangkan diri, lalu memutuskan untuk menulis sebuah pesan kepada teman saya yev mengenai apa yang baru saja terjadi.


Seingat saya, waktu itu menunjukan pukul 4.30 AM dan betapa terkejutnya yev membalas pesan saya. 
"oh tuhan lega rasanya" batinku puas.
Tak lama yev melakukan panggilan telfon dan meminta saya untuk menemuinya dikantor.


Singkat cerita rupanya beberapa team sedang lembur untuk proyek besar, mengharuskan beberapa dari mereka memutuskan menginap dikantor. 
Akhirnya saya menemuinya dan menceritakan semua kejadian tentang apa yg baru saja saya alami, tak lupa saya mencertitakan kembali apa yang terjadi beberapa hari yang lalu pada saat dia dan charlie menginap di apartemen saya


Betapa terkejutnya saya mendengar apa yang yev katakan 
Semua ini diluar sepengetahuanku dan membuatku merasa seperti :


"kalian membiarkanku menghadapi situasi mengerikan ini sendirian sementara kalian lebih memikih dia saja tanpa mengatakan sepatah katapun denganku"


Kala itu saya terlihat sangat emosional yang berlebihan. 
Tapi ternyata semua ada penjelasannya, dan saya menyimaknya dengan baik.


(Cerita akan saya tarik mundur 2 hari kebelakang ketika kami semua menginap, penuturan dari yev) 
Jadi pada malam aku dan charlie datang malam itu, kemudian tak lama setelahnya austin menyusul bergabung bersama


Tepatnya pukul 10PM persis 1 jam sebelum austin memutuskan pulang kamu sempat mengeluh tidak enak badan meminta istirahat lebih dulu dikamar dan kami semua mengiyakan 
Pada saat kamu masuk ke kamar, aku sudah melihat ada seseorang yang sedang berdiri di pojok kamarmu, tapi aku tidak mengatakan apapun karena aku pikir dia tidak akan menganggu. Lagipula kamu nampak lemas, jadi aku bairkan begitu saja.


Kemudian 30 menit setelahnya charlie 
... mendapatkan panggilan untuk segera pulang, akhirnya aku dan dia memutuskan untuk pulang bersama namun austin masih disana hingga pukul 11.30.


Kami meminta dia mengamati kondisimu dikamar, katanya semua nampak tidak ada masalah. Kemudia austin mengirimkan pesan bahwa dia 
... harus segera kembali karena subuh dia harus melakukan perjalanan udara menuju salt like cuty (utah), akhirnya dia meninggalkanmu sendiri dikamar.


Tapi yang aku tidak mengerti yang kamu katakan, bagaimana bisa kamu baru mulai sadar dan sudah berada di meja makan seolah-olah 
... sudah sejak awal kamu tidak pamit untuk tidur ke kamar melainkan sudah berada di meja makan sedari awal kita berdiskusi pekerjaan. Aneh


Kenapa aku yakin mengatakan begitu karena menit sebelum austin meninggalkanmu dia melihatmu sedang berbaring di kamar, bukan di meja makan. 
Menyambungkan apa yang kamu alami kenapa seperti memiliki 2 pengalaman cerita yang berbeda, pada saat kau terbangun sadar di meja makan dan kau melihatku menegurmu yang seolah-olah baru keluar dari kamar charlie sementara yang sebenarnya aku sudah pulang 2 jam sebelum kamu sadar. 
Aku tidak tau pasti apa yang sedang menimpa dirimu, tetapi atas apa yang baru saja terjadi hari ini aku mencoba menghubungkan dengan sosok yang sudah ada dikamarmu ketika malam kami menginap itu.


Aku rasa dia adalah 'parasit' entitas yang sedang mencari (tuan) untuk. 
... merangsang masuk ke tubuh kita, tetapi dia tidak bisa begitu saja masuk ke badan manusia melainkan harus melalui media perantara.


Dan sialnya, sosok yang menghuni apartemen milikmu itu tidak hanya 1 jenis melainkan beberapa. Namun yang paling dominan adalah sosok anak kecil. 
Dia bernama Rough Murphy (nama disamarkan, penjelasan diakhir thread).


Mahluk yang berdiam dikamarmu membutuhkan media perantara untuk merasuki badan kita, dan dia memilih arwah anak kecil itu untuk menyempurnakan bentuknya.


Apa yang kamu lihat tadi adalah sosoknya yang asli. 
Tinggi, memiliki tangan panjang seperti akar dan baunya gosong.


Menyambung kepada pesan yang aku kirimkan kepadamu pada malam sebelum kejadian, aku sudah memperingatkanmu untuk tetap terjaga pada pukul 3 pagi. Namun seperti dugaanku, sialnya kamu tidak melihat pesan itu. 
Seharusnya aku mengatakan itu di hari pertama kamu memutuskan bertugas disini, dan memintamu untuk tetap terjaga setiap pukul 3 pagi untuk berdoa menurut keyakinan kita.


Aku bisa saja mendesakmu lebih dulu, aku diam karena aku pikir tidak akan sampai seburuk ini. 
Beruntung tidak sampai 1 minggu, aku bahkan tidak tau jika ini berangsur selama itu.


(Penuturan yev saya akhiri, akan saya sambung diakhir thread) 
*kembali menyambung ke plot awal*


Mendengar apa yang yev sampaikan membuatku merasa terguncang dan tidak habis pikir, karena selama ini saya menempati apartemen itu tidak ada masalah sejauh ini.


Saya akui sebenarnya saya pernah merasa terggangu 1, 2 kali namun saya abikan. 
Bukan tanpa sebab, karewna saya sudah terbiasa dan menganggap gangguan itu sifatnya sementara. Tidak akan pernah mengira akan sampai begini.


"Lalu apa yang harus saya lakukan?" tanya saya. "Tak ada hal khusus yg perlu kamu lakukan" sahut yev. 
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi, badan saya masih terasa lemas sekali. Pada kesempatan kali ini saya meminta yev menemani saya kembali ke apartemen dan membawa semua oekerjaan kami kesana ditemani beberapa rekan kerja.


Akhirnya, kami putuskan bekerja disana. 
Kebetulan ini adalah akhir pekan, tepat sekali memang kebetulan kami semua off namun mengingat deadline kian mendekati hari akhir kami putuskan mengejar ketertinggalan itu dan menyelesaikannya.


Kira² ada 8 orang rekan-rekan berkumpul mengerjakan semua di apartemen saya. 
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 7 malam. Beberapa dari mereka kembali ke rumah bertemu keluarga sementara yang tersisa hanya tinggal ber'4.


Formasi awal saat kami berkumpul bersama malam waktu kejadian saya mengalami gangguan itu.


Saya, yev, austin dan charlie. 
Waktu beranjak semakin larut, dan waktu menunjukkan pukul 00:00.


Saya, yev dan austin masih terjaga, sementara charlie tertidur di kamar saya. Kami bertiga sedang asyik bermain kartu diruang tengah, tanpa sadar waktu menunjukan pukul 2 AM.


Akhirnya kami putuskan mengakhiri 
... permainan dan tidur di sofa bersama-sama.


Saya ingat betul malam itu sedang hujan cukup lebat, sementara saya sesekali terbangun lantaran gusar entah kenapa itu bisa terjadi.


Dan kala itu dalam keadaan sadar saya melihat charlie keluar dari kamar dan hendak menuju dapur. 
Saya mendengar dia mengambil air dari dalam kulkas, dan saya masih terjaga karena sulit memejamkan mata.


Kira-kira sudah 10 menit berlalu semenjak charlie menuju dapur mengambil air namun tak kunjung kembali masuk menuju kamar. Saya mulai cemas, apakah ini nyata atau tidak. 
Namun beruntung saya melihat yev nampak terbangun dan meminta saya untuk berdiri, sepertinya yev mengetahui sesuatu.


Ketika kami berdiri, yev memintaku mengikutinya masuk kedalam kamar saya dan membisikkan sesuatu "anak kecil itu sedang duduk di kasur persis disamoing charlie" 
Sontak saja saya mengernyitkan dahi dan berujar "kamu ini mengiggau atau bagaimana? charlie sedang di dapur mengambil air, sejak tadi aku belum melihatnya masuk ke kamar lagi!"


"Ssh.. yang kau lihat bukan charlie, melainkansosok yang lain" timpalnya meyakinkanku. 
Semakin tidak mengerti apa yang sedang terjadi, saya berjalan perlahan-lahan mengikutinya menuju kamar dan rupanya benar saya melihat charlie aedang terlelap tidur di kamar.


Sementara itu yev mengatakan "lihat, dia sedang duduk disamping charlie"... "ah, aku tidak melihatnya" 
"apa yang anak itu lakukan?" timpal saya lagi. "dia ingin mengajak charlie bermain" balas yev.


"ah, sudah gila. main yang bagaimana maksudnya?" tanya saya balik.


Sempat terjadi keheningan diantara kita, namun itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba yev mengajakku ke arah dapur. 
Kami berdua berjalan menuju dapur, bukan tanpa sebab anak itu meminta (yev) dan saya menuju dapur, melainkan untuk mengusir sosok tinggi hitam itu untuk keluar dari apartemen ini jika mau anak kecil ini pergi. Sebab dia sendiri ketakutan dan tidak bisa pergi kemana-mana. 
Akhirnya kami tiba di dapur, pada kesempatan ini saya tidak melihat apapun. Yang nampak hanyalah ruang kosong beserta kesunyian di dapur tsb, namun tidak bagi teman saya. Dia merasakan sesuatu yang berbeda.


Yev mengatakan kepada saya untuk tetap berdiri sementara dia melakukan 
... komunikasi sembari duduk disana. -capsasusun-
(Ini adalah footage dapur tsb) beserta keterangan :


Saya berdiri di sudut kiri, sementara yev duduk di kursi sebelah kanan yang berwarna silver. Saya mengamati dia seperti sedang melakukan kontak batin dengan mahluk tsb.
Image
Tak lama berselang, ±10 menit setelahnya yev bangkit dan mengajak saya untuk kembali menuju kamar saya.


Dan setibanya kami disana, saya agak keheranan lantaraan charlie sudah sedang dalam posisi duduk menatap kosong ke arah depan.


Pada saat kami di depan pintu, saya ingat 
... sekali charlie hanya tersenyum, kemudian menoleh ke arah jendela kamar saya dan mununjukkan jarinya ke arah jendela. Entah apa maksudnya, lalu yev melangkah masuk memperhatikan sudut jendela tersebut.


Dan ketika saya memperhatikan yev berdiri disamping jendela, tanpa saya 
... sadari charlie sudah tidak ada. Rupanya dia sudah ada di ruang tengah berdiri persis disamping austin yang sedang tertidur di sofa.


Lalu kami beranjak mendekati charlie dan yev nampak membisikkan sesuatu ke telinganya, yev meminta saya membangunkan austin. 
Tak lama setelahnya charlie pun sadar lalu terjatuh, dia terjatuh pada posisi duduk di sofa. Kemudian saya mengambilkan air putih untuk berjaga-jaga ketika dia sadar nantinya akan saya berikan.


Benar saja, tak butuh waktu lama charlie pun sadarkan diri dan nampak bingung. 
"kenapa kalian semua berkumpul disini?" tanyanya keheranan. Kemudian di susul oleh austin yang juga sama-sama baru terbangun dan bertanya "apa yang terjadi, kalian nampak tegang?"


Kemudian yev menjelaskan apa yang baru saja terjadi, saya ingat betul ketika austin dan charlie 
... sadarkan diri, waktu menunjukan tepat pukul 3 A.M.


Yev meminta kami semua untuk tenang dan tetap terjaga, tidak ada yang boleh tertidur sebelum waktu beranjak pukul 4.30 A.M.


Dia tak menjelaskan alasannya, dia hanya meminta kami semua berdoa selama dalam kondisi sadar. 
Akhirnya kami semua benar-benar berdoa menurut kepercayaan kami masing-masing, sadar dan tau di situasi seperti ini apa yang harus kita lakukan.


Tanpa terasa waktu berlalu dan beranjak pukul 5 pagi dan kami semua mengakhiri sesi doa tsb. 
Kami semua nampak letih sekali, sadar banyak sekali gangguan yang berangsur kian intens pada hari itu nampak pula keletihan yang luar biasa masing-masing diantara kami.


Yev mulai mengatakan sesuatu kepada kami "sebaiknya kalian berdua pulang, nanti malam semuanya dijelaskan" 
Austin dan charlie pergi, namun yev tetap disini dengan saya.


Beberapa jam setelahnya, yev meminta saya untuk duduk dan mulai menjelaskan kronologi awal hingga yang baru saja kami alami. 
Ini adalah penjelasan akhir dari yev sekaligus untuk menutup short-thread Ke-6 dari saya, setelahnya akan saya beritahu tanggal publish untuk Thread Ke-7 yang materinya sudah memasuki tahap akhir.


Mengenai tanggal dan judul thread selanjutnya akan diberitahukan dibawah klimaks 
... setelah yev mengutarakan misteri apa yang sebenarnya terjadi dengan apartemen ini, di susul setelahnya saya akan cantumkan tautan Ke-5 thread yang sudah pernah saya publish sebelumnya.


JADI MOHON DENGAN SANGAT TIDAK ADA LAGI YANG BERTANYA "OM MINTA LINK THREAD'NYA" 
*kembali menyambung plot akhir*


(Klimaks akhir diutarakan melalui yev berdasarkan mata batin dan penelusuran melalui yayasan dan surat kabar)


Segala detail dirahasiakan, termasuk nama korban. Saya harap pembaca fokus kepada latar belakang cerita dari korban. 
"Rough Murphy" adalah anak adopsi dari pasangan A&B usianya 11 tahun dan memiliki gangguan mental.


Anak ini di adposi bukan karena pasangan tsb ingin mengangkatnya sebagai anak, melainkan untuk dimanfaatkan guna kepentingam finasial orang tua angkatnya. Hal itu didasari dengan 
... memanfaatkan kekurangan dari anak tsb untuk mengundang simpati banyak orang, agar teegerak hatinya menyumbangkan uangnya membantu pengobatan anak tsb.


Murphy diangkat ketika usianya memasuki 9 Tahun di sebuah yayasan di Florida, 2 tahun mereka mengadopsinya tak membuat 
... sang anak diperlakukan layaknya seperti seorang anak pada umumnya.


Murphy kerap mendapatkan perlakuan kasar terutama oleh ibunya, sementara ayahnya hanyalah buruh serabutan.


Secara fisik nampak sehat, namun dia tidak bisa berdiri tegap layaknya manusia pada umumnya. 
Badanya terlihat goyang seperuh badannya setiap kali dia berjalan, dan puncak dari akhir hayat hidupnya berawal disini.


Selama 2 tahun murphy disiksa dan meninggalkan banyak luka di sekujur badannya (mengenai kekerasan fisik yang dialami saya lewati, tidak layak dipublish) 
Suatu ketika murphy dikurung dirumah, entah bagaimana caranya dia bisa berfikir untuk melarikan diri dari rumah orang tuanya.


(Sekedar info, pada saat itu orang tua sedang bepergian keluar kota selama 3 hari dan tidak memberinya makan dibiarkan begitu saja dikurung didalam) 
Alhasil murphy pergi meninggalkan rumah dan berjalan sejauh mungkin, suatu ketika dia terhenti di sebuah pusat perbelanjaan dengan kondisi memprihatinkan.


Orang sekitar mengira bahwa dia adalah gelandangan, namun pemilik toko kebetulan melihatnya dari dalam dan membawanya 
... masuk ke dalam.


Sadar bahwa pemilik toko melihat kondisi anak tsb *maaf* cacat mental kemudian dia membawanya pulang.


Pria ini membawanya ke sebuah apartemen yang kebetulan ditempati oleh Dally saat ini. Selama 1 minggu murphy dirawat dan diberikan pengobatan medis. 
Kebetulan pria tsb lajang belum berkeluarga, suatu ketika dokter menanyakan asal-usul anak tsb lalu setelah diberikan penjelasan detail menyarankan agar anak ini dikembalikan ke yayasan agar mendapat kehidupan yang layak. -aduq-


Sayangnya pria tsb tidak mengetahui dari mana dia berasal 
Singkat cerita dokter berencana untuk memasukannya ke yayasan yang sudah ditunjuk agar menjamin kelangsungan hidupnya.


Namun naas, 1 hari sebelum hari itu tiba murphy memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di apartemen.


Berita ini segera menyebar dan menjadikan headline 
... di beberapa surat kabar kala itu dan mendapatkan perhatian ekspos dari berbagai media kabar.


Bagaimana murphy akhirnya memutuskan mengakhiri hidup, mohon maaf sekali agak kurang pantas rasanya jika harus saya ungkap. 
Pria yang sempat merawat murphy kemudian memberikan semua kesaksian detail keterangan terkait asal-usulnya diperkuat dengan penanganan dokter dan rumah sakit yang menanganinya.


3 hari pasca meninggalnya murphy, pria tsb memilik meninggalkan apartemen tsb dan menjualnya. 
Namun sayang butuh waktu lama menjual semua property dan unit apartemen tsb, hingga pada akhirnya 3 bulan setelahnya apartemen tsb ditempati oleh beberapa penghuni namun saya tak ada yang bertahan lantaran berdasar kesaksian penghuni sebelumnya apartemen tsb berhantu. 
Arwah penasaran murphy masih terjebak disana, wajar saja sebelum memutuskan mengakhiri hidupnya murphy meninggal disana dengan cara mengenaskan.


Akhirnya unit tsb kosong selama bertahun² hingga beralih kepemilikan dan dilakukan pembersihan. 
(penuturan klimaks dari yev berakhir)


Itu adalah akhir dari Thread Ke-6 saya, ketika saya mendengar keseluruhan ceritanya saya tidak bisa berkata apa-apa.


Sebagai orang tua saya cukup prhiatin dan merasa sangat iba atas apa yang telah menimpa Murphy semasa hidupnya. 
Saya hanya bisa mengirimkan doa di hadapan makamnya dan berharap arwahnya saat ini sudah tenang di alam sana.


Akhirnya saya pun mengikuti jejak penghuni lama untuk segera meninggalkan unit tsb dan mencari tempat tinggal baru. 
Sekian cerita dari saya kali ini, saya harap ada hikmah yang bisa kita petik sama-sama.


Terutama bagi para orang tua atau bagi yang baru akan merencanakan untuk menikah, apabila kalian telah diberikan kepercayaan oleh Tuhan untuk merawat anak rawatlah sebagaimana mestinya. 
Anak adalah sebuah anugerah serta hadiah terindah yg pernah diberikan oleh Tuhan untuk kita sudah selayaknya kita merawatnya dengan penuh cinta & kasih tak peduli bagaimana kondisinya


Akhir kata saya nyatakan bahwa thread ini selesai sampai bertemu di Thread Ke-7


Salam, Dally x 


Komentar