Bertemu Arwah Pendaki di Gunung Salak


horor219.blogspot.com -  Hallo , izinkan aku kembali untuk berbagi cerita . Kisah mistis kali ini dari pengalaman om aku sendiri yang mendaki gunung salah seorang diri .

Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 2000an, saat itu om gw masih aktif sebagai mahasiswa di salah satu kampus. Seperti kebanyakan mahasiswa yang lain, dia aktif dalam setiap kegiatan-kegiatan kampus.

Rangga biasa om gw dipanggil kawannya. Rangga ini gemar berpetualang ke alam terbuka, dan sudah tentu mendaki gunung. Pada beberapa kesempatan Rangga juga aktif sebagai relawan ketika ada kejadian atau bencana. agen bandar q

Pada suatu sore, Rangga sedang berkumpul dengan teman kampusnya. Saat itu Rangga berkeinginan mendaki gunung dan mengajak beberapa teman, tapi tidak direspon oleh temannya. Sebagian beralasan sedang banyak tugas, dan yang lainnya tidak memiliki uang yang cukup.

Mendapat jawaban seperti itu Rangga sedikit kecewa, namun pada akhirnya ia memutuskan untuk tetap berangkat. Bermodalkan beberapa barang yang dipinjamkan oleh temannya, Rangga bertekad akan mendaki walau seorang diri.

Tujuannya saat itu adalah Gunung Salak, temannya sempat meyakinkan Rangga .
Lu yakin mau jalan sendiri? Tanya salah satu temanya.
Iya gw yakin ko, insyaallah semua aman. Rangga menjawab dengan percaya diri, dan berpamitan kpd temannya. situs judi online

Siang harinya Rangga berangkat menuju pos pendakian Pasir Reungit di Pamijahan, Kabupaten Bogor. Gunung Salak memiliki beberapa jalur pendakian selain Pasir Reungit, pendaki bisa melalui jalur Cidahu, Kabupaten Sukabumi..

Rangga bukan orang yang baru mengenal Gunung Salak. Beberapa waktu sebelumnya ia juga pernah ke Gunung Salak bersama beberapa teman kampus. Ia juga pernah ikut upaya evakuasi pendaki yang mengalami hypotermia..

Gunung Halimun, biasa warga setempat menyebutnya selalu menyimpan tanda tanya besar dengan kawasan ini. Menyimpan banyak misteri, dan konon dipercayai sebagai pusat energi Kerajaan Pajajaran.

Rangga bukan tidak tau dengan keangkeran Gunung Salak, ia percaya bahwa tidak ada niatan buruk dalam hatinya ketika ingin mendaki. Niatnya tulus merindukan hijau dan sejuknya alam Gunung Salak. capsa susun

Tiba di Bogor sudah hampir malam. Akhirnya Rangga memutuskan untuk istirahat semalaman, dan lanjut esok paginya. Saat itu ia mampir di salah satu rumah kerabatnya..

Pada saat sedang istirahat ia bertanya arti dari kata Gunung Halimun? Lalu saudaranya menjawab, Halimun adalah istilah kata dalam bahasa sunda yang artinya tidak terlihat, bisa juga diartikan sebagai kabut yang menutupi sesuatu hingga tidak terlihat.

Singkat cerita, pagi harinya Rangga bergegas menuju Pasir Reungit, lalu mendaftarkan diri ke pos pendakian. Petugas menanyakan perbekalan yang dibawa, karena seorang diri Rangga bergabung dengan regu pendaki lain.

Rencana Rangga saat itu tidak akan menginap, dia akan kembali turun tak lama setelah sampai di puncak Salak. Lalu ia pun memulai perjalanan bersama dengan pendaki lain, yang saat itu jumlahnya tidak lebih dari 6 orang.

Saat dalam perjalanan Rangga izin untuk jalan lebih dulu karena mengejar waktu agar tidak terlalu malam saat kembali turun ke Pasir Reungit. Akhirnya rangga pun berpisah dengan regu tsb.

Hari itu cuaca cerah, Rangga berjalan seorang diri di tengah rimbunnya hutan Gunung Salak. Sampai di Kawah Ratu, rangga terus melanjutkan perjalanan menuju puncak.

Merasa kelelahan akhirnya rangga rehat untuk minum, langit mulai tertutup awan seperti akan turun hujan padahal hari masih siang saat itu. 

Cuaca di wilayah Gunung Salak memang sulit diprediksi, menjelang sore rintik hujan mulai turun melewati pohon-pohon tinggi. pkv

Rangga berhenti untuk menggunakan jas hujan, tak terlihat satu pun pendaki yang akan naik atau turun. Tak lama berjalan hujan pun berhenti, tapi kabut mulai turun menyelimuti..

Dari kejauhan ada pendaki seorang diri yang hendak turun, Rangga menyapa pendaki tsb.
Mau turun bang? Iya nih, takut kesorean.
Lalu pendaki tsb ditawarkan air minum, silahkan bang ini kalo mau minum

Pendaki tsb menerima tawaran Rangga , lalu keduanya mengobrol. Saat Rangga akan pamit pergi, pendaki tsb menitip pesan kepada rangga .

Oh ya bang, boleh minta tolong ya. Nanti kalo udah turun kembali ke pos, saya titip pesan kemarin saya jatuh dan mayat saya ada di dasar jurang sekitar sini .

Pendaki itu senyum dengan wajah pucat ke arah Rangga , seketika rangga merasa lemas dan memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan ke puncak.

Sosok pendaki itu masih terus menyeringai memandang ke arah Rangga . Tak lama sosok itu hilang seperti ditelan kabut gunung.

Dalam keadaan shock , rangga menguatkan diri untuk kembali ke pos, selama jalan turun rangga merasa seperti diikuti tapi sosok itu berjalan sangat cepat di dalam hutan.. 

Berjalan seorang diri di tengah hutan. Tak ada seorang pun yang ia temui, Rangga pun merasa aneh karena jalan itu sudah berulang kali ia lewati tapi tidak juga sampai di pos Pasir Reungit. poker v

Hari sudah mulai gelap, tapi Rangga tak kunjung tiba di pos. Saat maghrib rangga berhenti untuk istirahat, ketika sedang minum ia kaget seperti ada yang menarik kuat tasnya lalu diikuti suara anak kecil tertawa.

Perasaan Rangga semakin tak karuan, panik juga takut. Selesai istirahat Rangga berdoa di dalam hati agar diberi keselamatan, dan dapat segera sampai di Pasir Reungit..

Baru beberapa langkah berjalan Rangga terjatuh seperti ada yang menjegal kakinya. rangga jatuh lalu menimpa sesuatu yang ada di sampingnya, anehnya sesuatu tersebut berbentuk bungkusan berwarna putih.

Tidak ingin membuat dirinya semakin tak karuan ia lanjut berjalan. Anehnya ada suara langkah yang terus mengikutinya di belakang.

Dalam hati rangga terus berdoa, banyak hal yang ia rasakan, begitu juga bau yang ia cium. Suara itu terus mengikuti, jelas sekali suaranya seperti barang yang jatuh.

Hari sudah gelap, hujan rintik malam hari di tengah hutan seorang diri. rangga kelelahan, terduduk beralaskan tanah bersandar di pohon. Ia sudah tidak peduli hal apapun yang menganggunya .bandar q

Dari kejauhan ada cahaya yang mendekat. Awalnya sempat kaget, karena ia takut itu bukan benar manusia. Setelah semakin dekat ternyata itu adalah regu pendaki yang ia temui saat pagi hari.

Regu tsb batal ke puncak Salak karena salah satu temannya sakit, dan memutuskan untuk turun. Akhirnya rangga bersama regu itu kembali ke pos.

Tiba di pos, regu itu bertanya kepada rangga. Bang ko sendiri temannya satu lagi kemana? rangga terdiam,  " ngga ada gw berangkat sendiri ". Regu itu kaget, karena.

Saat pagi hari ketika rangga izin jalan duluan, mereka melihat rangga berjalan berdua dengan seorang pendaki lelaki. Ciri2 nya sama seperti sosok pendaki yang rangga temui sore hari.

TAMAT

Komentar