- MBAH DIMAH -

Gambar


BASED ON TRUE STORY
-MBAH DIMAH-
MORO JEDING
( DATANG KE KAMAR MANDI )
A THREAD BY AGIL R SAPOETRA


 Pati jawa tengah 1970,

di sebuah desa hidup pasangan orang tua tanpa anak , mbah surono dan mbah dimah , mereka adalah orang yang tergolong kaya di desa itu , mbah surono suami mbah dimah terkenal sebagai " orang pintar " atau dukun lah , beliau sangat kondang masa itu ,, 

klien / pasiennya pun banyak , bahkan dari luar jawa pun ada , tapi mbah surono ini mempunyai sifat " sopo wani aku " kalau kata orang jawa , sombong suka ngancam-ngancam kalau ada masalah dengan siapa pun , ngancem nyantet lah , apalah , warga desa pun kebanyakan takut dengan beliau , 

karena pernah ada kejadian , salah satu warga desa meninggal tidak wajar setelah terlibat percekcokan dengan mbah surono , katanya di teluh , warga sangat yakin kalo itu ulah mbah surono ,, karena sempat terucap dari mulutnya , " Tak santet koe!!" dan ada beberapa warga yang mendengar perkataan itu , 

sejak saat itu , para warga takut dan lebih memilih menghindari , agar tidak bermasalah dengan mbah surono . 


tak beda dengan suaminya , mbah dimah pun perangainya juga sama persis dengan suaminya , suka ngancem-ngancem . dan desas desus nya , mbah dimah ini juga sama saktinya dengan mbah surono , jadi bisa di simpulkan mereka adalah pasangan dukun ,


hampir bisa disebut mereka berdua ini dibenci oleh warga satu desa , dan tak ada satupun warga desa itu yang berkonsultasi atau berobat ke mereka berdua ini , semua pasien / kliennya dari luar kota , beberapa wargapun kadang penasaran dan bertanya pada pasien-pasien nya ..

dan katanya pasiennya mbah surono ini dukun tokcer !! sakti mandraguna , kliennya pun kadang bukan orang sembarangan , dari lurah , bupati , dan orang-orang penting lah pokoknya , tapi masa kejayaan mereka pun sirna .. 


Sekitaran tahun 1976, mbah surono suami mbah dimah yang konon sakti mandraguna ini jatuh sakit , katanya sih gagal ginjak , kalo kata warga sih seperti kata pepatah jawa " ngunduh wohing pakarti " yang kira-kira artinya " semua orang akan menuai dari perilakunya sendiri "


mereka pun menutup sementara praktik perdukunannya , dan mbah surono berobat secara medis , tapi gak sembu-sembuh ,, sampaijual tanah dan rumah untuk berobat , selang setahun yaitu tahun 77 , mbah surono meninggal dunia  ..


sepeninggal suaminya , mbah dimah tak lagi tinggal di rumah megahnya , karena sudah terjual , mbah dimah tinggal dirumah 2x1 , harta satu-satunya ,, di pinggiran kebun , tengah desa , disini lah cerita mbah dimah dimulai ..



berbulan-bulan sepeninggal suaminya mbah dimah jarang keluar dari rumahnya , wargapun juga acuh , walau sedikit kasihan , lambat laun warga pun mengerti kalau mbah dimah sudah mengalami gangguan jiwa  .

disatu sore tahun 1978 , mbah dimah menghampiri warga yang tengah berkumpul ,,  dengan telanjang bulat dan membawa kucingmati , " dia menawarkan kepada warga untuk menawarkan kepada warga untuk membeli kucing yang di bawanya  " aneh sekali ya .. warga yang takut akhirnya membubarkan diri dong ..


sejak itu mbah dimah dikenal sebagai orang gila didesa nya  , warga sudah memaafkan kesalahan-kesalahan di masalalu nya , tak jarang warga patungan untuk memberi makan mbah dimah , tapi namanya gangguan jiwa ya .. 


mbah dimah ini mempunyai kebiasaan suka numpang mandi di " jeding " ( kamar mandi tetangganya ) dan itu di malam hari , kadang mandi jam 12 maam , pup tidak di siram dan tidak pada lubangnya , jadi rata-rata jaman dulu kalau orang punya kamar mandi itu diluar , alias misah dari rumahnya ..

hampir smeua jeding warga desa itu , sampai kamar mandi umum pernah dimasukin mbah dimah , dan yang paling ngeselin adalah mbah dimah suka pup disitu , padahal kamar mandi yang ga ada wc nya pun kadang suka di pup' in sama mbah dimah ..

sampai semua warga memasang gembok di setiap " jedingnya " dan di suatu siang nih , mbah dimah tetap mengulangi kebiasaannya , tapi dikamar mandi umum , " mbelik " kalau istilah jawa nya , dan itu bukan buat pup , tapi mbah dimah malah pup di kolam nya ,,,

otomatis warga yang selama ini sabar jadi marah dongg ,, akhirnya mbah dimah dimarahi orang satu desa , cuma nakut-nakut in sih sebenernya ,  ada satu warga nyeletuk " DI OBONG WAE MBAH DIMAH !!! "  ( dibakar aja mbah dimah ) warga lain juga nyautin " HO'O DIOBONG WAE !! 

mbah dimah ketakutan , menangis dan meronta ,, tapi anehnya dengan keadaan telanjang bulat , mbah dimah berdiri dan menggeram seperti orang kesurupan ..  teruss menggigit " payudaranya sendiri , sampai cuil " dan lari pulang kerumahnya ..


sejak saat itu mbah dimah tidak terlihat lagi , sekira sebulan , warga mulai bertanya-tanya tentang kemana , dan bagaimana keadaan mbah dimah sekarang , wargapun mengecek kerumahnya , dan ditemukan mbah dimah sedang meminggil demam . telanjang tertelungkup di bilik kamarnya .


sepertinya sih payudara yang tempo hari di gigitnya sendiri mengalami infeksi , dibawalah mbah dimah ke bidan desa , karena rumah sakit jauh , tapi lukanya sudah parah dan membusuk , dibawalah mbah dimah kerumah sakit , tapi 2 hari dirawat , mbah dimah meninggal dunia ,, jenazah pun diantar pulang untuk di makam kan  , ini cerita warga ya : 


jadi kalo gali makam kan panjang 2 meteran lah , tapi setiap jenazah mbah dimah di turunkan ke liat lahat , gak tau kenapa selalu kurang panjang , di lebarin lagi tetap kurang panjang sampai berkali-kali , akhirnya jenazah mbah dimah dikebumikan dengan kepala sedikit di tekuk . " itu kesaksian nara sumber "


setelah pemakaman selesai , warga memutuskan  untuk membersihkan rumah mbah dimah , dan ditemukan barang-barang aneh di rumahnya seperti tulang-tulang hewan , dan bangkai-bangkai kucing , yang seperti nya baru beberapa hari mati , btw mbah dimah ini emang dari dulu suka memelihara kucing ...

Setelah bersih-bersih rumah , wargapun beraktivitas seperti biasa , tapi 3 hari setelah kematian mbah dimah . teror itu dimulai ..


Pati - jawa tengah 1979, 

Pak sunari , terbangun di tengah malam karena mendengar suara berisik air di kamar mandi nya , seperti tidak sadar  dia mengambil senter dan keluar " MBAH DIMAH MENEH IKU MESTI " ( ini pasti mbah dimah )

sambil menyoroti dengan senternya , pak sunari mengambil batu dan melemparkan ke arah kamar mandinya " DUUARRR , MINGGAT ORA KOE !! Terlihat mbah dimah keluar sambil cekikikan ... dan hilang di kegelapan ..

dan beberapa saat kemudian pa sunari sadar " MBAH DIMAH IKU WES MATI !! "  dengan penuh kepanik kan pak sunari buru-buru masuk kerumah nya ..


ke esokkan harinya Pak sunari cerita ke warga , dan ternyata ada sekitar 4-6 orang yg mengalami kejadian yg sama, mereka juga awalnya seperti tidak sadar kalo mbah dimah ini sudah meninggal

Dan yg parahnya selang sehari di rumah pak lurah, yg mana itu kamar mandi dalam, gak mungkin orang bisa masuk, jadi di jam yg sama pak lurah mendengar suara orang mainan air dikamar mandinya, setelah di lihat, ada Mbah dimah "Kungkum" masuk ke bak mandinya ,,

Kali ini pak lurah sadar kalo itu demitnya mbah dimah, karena sudah dengar dari cerita warga sebelumnya.. Pak lurah yg terpaku justru di sambut cekikikan oleh sosok mbah dimah itu, dengan seluruh badannya berada di bak mandi, tersisa wajah dan kepalanya



7 hari berturut2 kejadian itu terulang, bahkan hampir seluruh "Jeding" warga di datangi mbah dimah, warga mulai berfikir, apa karena tidak pernah didoakan ya.. Soalnya warga desa tidak tau agama mbah dimah apa, kejawen mungkin..


Tapi atas saran kebanyakan warga Mbah dimah didoakan, dengan cara islam, para warga berdoa "Tahlilan" di makam mbah dimah, menurut kesaksian narasumber, saat proses tahlilan, semua orang disitu mencium bau busuk tidak sedap, persis seperti saat mbah dimah ditemui dirumahnya dalam keadaan demam .

Setelah Tahlilan, ternyata gangguan itu tetap ada, mbah dimah selalu melakukan kebiasaan di masa hidupnya, sampe2 kalo malem2 denger suara di "Jeding", warga memilih diam ketakutan


Cerita tentang mbah dimah ini heboh, meluas sampe ke luar desa, dan pada akhirnya terdengar oleh seseorang yg Katanya " teman " seperguruan mbah surono (suami mbah dimah) atas saran beliau, kuburan jenazah mbah dimah harus dipindahkan ke rumahnya


Wargapun menuruti saran itu, Rumah mbah dimah di gempur ratakan, dan jenazah mbah dimah dipindah makamkan di situ, dan memang benar, setelah itu teror hantu mbah dimah sudah tak lagi ada..



--SEKIAN--


















Komentar